Sadis !!!!!
Ketika Korban Pemerkosaan Membalas Dendam (1)
Perkosaan
merupakan salah satu tindak kejahatan terkejam di dunia, selain memang
menyakiti korbannya secara fisik, lebih dari itu mental si korban juga sangat
terganggu, bahkan banyak di antara mereka yang tidak kuat menanggung malu,
Hingga mengambil jalan pintas untuk mengakhiri hidupnya, dan ada juga di
antaranya yang menghilang dari lingkungan tempatnya tinggal karena tidak kuat
menanggung malu.
Bila sebagian
orang korban perkosaan menghakimi dirinya sendiri akibat kejahatan yang di buat
oleh pelaku kejahatan, maka tindakan yang di lakukan para korban pemerkosaan
berikut ini sungguh sangat tidak lazim, bahkan bisa di katakan sungguh nekad,
dan saya pribadi mengatakan sungguh berani dan bisa menjadi contoh, agar mereka
yang hendak memerkosa berfikir berulang kali untuk melakukan kejahatannya itu,
berikut para pemberani itu…!!!
1. Jackie Clarke
Cara dendam yang di lakukan Jackie Clarke sangat unik dan tergolong sangat
nekad, wanita ini mengajak si pemerkosa untuk datang kerumahnya dengan alasan
sekedar minum kopi, entah apa yang ada di pikiran si pemerkosa itu dengan
menerima undangan seseorang yang pernah menjadi korbannya tersebut, Pria itupun
akhirnya datang tuk memenuhi undangan Jackie Clarke, Beliau di suguhi kopi yang
tentu saja sudah di bubuhi obat bius, rencana ini selanjutnya dengan mengikut
penjahat tadi di sebuah kursi, yang juga di bantu oleh putranya yang berusia 19
tahun.
Dan penyiksaan itupun di mulai, ketika sang pemerkosa sadar dari tidurnya, Clarke langsung memukul penjahat tersebut dengan tongkat baseball yang telah di sediakan sebelumnya, itu baru awal, penyiksaan berlanjut dengan di buatnya tato yang bertuliskan “Rapist” (Pemerkosa) di alat vital si penjahat tersebut, Kontan saja hal itu membuat si pemerkosa mengerang kesakitan, bagaimana tidak sakit ya..Tatonya di buat dari jarum jahit dan juga tinta biasa yang di tuliskan secara serampangan ke pemerkosa tersebut.
Dan penyiksaan itupun di mulai, ketika sang pemerkosa sadar dari tidurnya, Clarke langsung memukul penjahat tersebut dengan tongkat baseball yang telah di sediakan sebelumnya, itu baru awal, penyiksaan berlanjut dengan di buatnya tato yang bertuliskan “Rapist” (Pemerkosa) di alat vital si penjahat tersebut, Kontan saja hal itu membuat si pemerkosa mengerang kesakitan, bagaimana tidak sakit ya..Tatonya di buat dari jarum jahit dan juga tinta biasa yang di tuliskan secara serampangan ke pemerkosa tersebut.
Dan setiap
kejahatan pasti ada hukumannya, Jackie Clarke pun tidak lolos dari ancaman
hukuman dengan kejahatan “dendam” yang di buatnya, Tapi Clarke tidak menyesal
dia mengatakan “ Saya Puas, Jika saya melakukannya akan saya lakukan,” Tegasnya
di pengadilan.
2. Chiomara
Wanita berikutnya adalah yang bernama
Chiomara, Wanita cantik ini adalah keturunan bangsawan keturunan Galasia
(sekarang Turki) yang juga seorang istri dari kepala suku tektosagi yang
menurut sejarah hidup pada masa 189 SM.Galasia saat itu
sedang berperang dengan roma, dan sayangnya galasia saat itu kalah,Imbasnya
wanita cantik tersebut yakni chiomara di tangkap oleh suku centurion Roma.
Saat di tawan, Chiomara mendapat perlakuan yang sangat menyakitkan, wanita bangsawan tersebut di perkosa oleh centurion, tidak di ketahui berapa lama dia di tawan, dan menurut sejarah akhirnya chiomara di bebaskan dengan sejumlah tebusan, sejumlah orang dari sukunya membawa beberapa peti emas dan di saat centurion sedang menghitung emas tersebut, Chiomara memerintahkan kepada pasukannya untuk memenggal kepala pria yang telah memerkosa dirinya tersebut,
Setelah Berhasil memenggal kepala centurion itu, Chiomara membawa “cinderamata” itu untuk di tunjukkan ke suaminya yang juga seorang kepala suku Tektosagi sambil berucap “Hanya satu Orang lelaki yang Tidur dengan saya yang sampai saat ini masih hidup”, katanya kepada suaminya saat itu.
Saat di tawan, Chiomara mendapat perlakuan yang sangat menyakitkan, wanita bangsawan tersebut di perkosa oleh centurion, tidak di ketahui berapa lama dia di tawan, dan menurut sejarah akhirnya chiomara di bebaskan dengan sejumlah tebusan, sejumlah orang dari sukunya membawa beberapa peti emas dan di saat centurion sedang menghitung emas tersebut, Chiomara memerintahkan kepada pasukannya untuk memenggal kepala pria yang telah memerkosa dirinya tersebut,
Setelah Berhasil memenggal kepala centurion itu, Chiomara membawa “cinderamata” itu untuk di tunjukkan ke suaminya yang juga seorang kepala suku Tektosagi sambil berucap “Hanya satu Orang lelaki yang Tidur dengan saya yang sampai saat ini masih hidup”, katanya kepada suaminya saat itu.
3. Sonnet Ehlers
Seorang Dokter
yang berasal dari Afrika selatan ini, memang bukanlah seorang korban
pemerkosaan, tapi Karena kepeduliannya terhadap para korban pemerkosaan,
menjadikan dokter transfusi darah tersebut menciptakan sebuah alat anti
pemerkosaan yang di namakan “RAPE-AXE” .
Alat ini berupa
kondom yang di masukkan ke vagina, uniknya alat “Rape-axe” ini adalah kondom
yang berupa duri, Jika kemaluan pria yang “memaksa masuk” ke vagina maka
bersiaplah untuk menerima hukumannya, hukumannya yakni kemaluan pemerkosa
tersebut akan merasakan sakit yang amat sangat, karena alat vital si pria tadi
akan tertusuk duri dari alat tersebut dan hebatnya baru bisa di sembuhkan
kecuali dengan cara di operasi..
Alat ini di
pamerkan pada agustus tahun 2005, tapi karena juga mendapatkan tentangan yang
juga keras, maka alat tersebut urung di pasarkan, entah alat ini hanya di beli oleh
si pemesan saja atau sama sekali tidak di produksi lagi, padahal sayang
ya..alatnya saya pikir bisa membuat perencana pemerkosaan untuk berfikir
berulang kali untuk mewujudkan aksi bejadnya..
4. Lorena Bobbitt
Wanita yang berikutnya adalah Lorena Bobbit, warga Virginia Amerika
Serikat, Pada juni 1993 Lorena di perkosa oleh suaminya sendiri di rumahnya,
dia di perkosa karena menolak ajakan bercinta yang di minta oleh suaminya, Saat
itu pernikahan keduanya memang sangat kacau,
Setelah kejadian
perkosaan itu, Lorena berencana untuk melakukan penganiayaan terhadap pelaku
yang tak lain adalah suaminya sendiri, Dia mengambil pisau dapur, kebetulan
saat itu John yang tak lain suaminya sedang dalam keadaan mabuk, Dalam kondisi
seperti itu Lorena memotong Kemaluan Suaminya dengan menggunakan Pisau dapur.
Setelah Lorena melakukan pemotongan kepada suaminya, Kemaluan suaminya yang sudah di putus oleh istrinya saat itu di buang dari jendela mobil yang di kendarainya, Dan naasnya Polisi ,mengetahui “sesuatu yang di buang oleh Lorena tersebut, dan saat itu suaminya di bawa ke rumah sakit untuk di lakukannya Operasi, beruntungnya orang itu, ternyata Kemaluan yang di potong tadi masih bisa di sambung lagi.
Setelah Lorena melakukan pemotongan kepada suaminya, Kemaluan suaminya yang sudah di putus oleh istrinya saat itu di buang dari jendela mobil yang di kendarainya, Dan naasnya Polisi ,mengetahui “sesuatu yang di buang oleh Lorena tersebut, dan saat itu suaminya di bawa ke rumah sakit untuk di lakukannya Operasi, beruntungnya orang itu, ternyata Kemaluan yang di potong tadi masih bisa di sambung lagi.
Dan atas kejahatan yang di lakukan oleh Lorena
itu, pengadilan pun menantinya, Dan hebatnya Lorena tidak di penjara, tapi
langsung di bebaskan, Pengadilan menganggap bahwa Lorena tidak waras.
sumber:
http://tekokampung.blogspot.com/2014/02/sadis-ketika-korban-pemerkosaan.html
senang bisa berkunjung di blog anda. trims.
BalasHapus