02 03 04

Rabu, 31 Oktober 2012

FENOMENA AYAT KURSI



FENOMENA AYAT KURSI

Allah ta’ala berfirman,” Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”(Al-Baqarah 255)

Allah telah membuat kursi di Arsy, lalu Allah menguatkannya dalam satu firman-Nya, yaitu ayat kursi,sebagi informasi kepada manusia bahwa di langit ada kursi atau singgasana Allah. Allah pun menuturkan tentang kedahsyatan keberadaan Kursi itu. Lalu banyak orang membaca ayat kursi karena mengharap bebarapa manfaat. Selanjutnya mari kita simak dengan seksama isi fenomena ayat tersebut dengan meresapinya dalam hati,tanpa harus bermakna mentafsirkannya.

“Allah”, begitulah Allah memperkenalkan diri-Nya. Allah menonjolakan nama-Nya di depan untuk di ingat,diresapi, dan dijiwai. Diharapkan semua pembaca tertegun dengan kata itu karena penjabarannya ditempatkan di belakangnya. Apa yang ada dalam diri Allah dan apa yang ingin di tonjolkan-Nya dalam memperkenalkan diri-Nya itu?

Tiada Tuhan kecuali Dia Yang Maha Hidup Kekal dan Berdiri Sendiri. Keagungan Allah telah di perkenalkan yaitu bahwa Ia adalah satu-satunya Tuhan. Kenapa? Karena Ia hidup Kekal dan tidak membutuhkan pertolongan pihak lain. Ya, memang hanya Allah saja yang memiliki sifat itu. Bandingkan dengan dengan sesuatu atau seseorang yang di anggap tuhan, semuanya tidak kekal, menjalani kematian, dan semasa hidupnya membutuhkan pertolongan pihak lain. Bila suatu sosok masih memiliki kekurangan itu, tidak pantaslah ia menyandang gelar sebagai tuhan. Allah menambahkan bahwa diri-Nya tidak mengantuk dan tidak tidur. Adakah seorang saja yang berani bilang bahwa dirinya tidak mengantuk dan tidak tidur? Bila ya,pasti dia tuhan. Kalau tidak, jangan coba-coba menganggap dirinya tuhan atau membiarkan orang lain menganggap dirinya tuhan.

Semua yang berada di langit dan dibumi adalah kepunyaan-Nya. Sebegitu besar luasnya kekuasaan-nya. Gugusan bintang-bintang yang manusia tidak bisa mendeteksinya sekalipun berada di genggaman-Nya dan berada dalam kekausaan-Nya. Lalu bagaimana Anda akan memeriksa kekuasaan Tuhan setelahnya?

Ini semua membuat kita merasa kecil dan tidak ada artinya di banding dengan-Nya. Lalu bagaimana manusia bisa mendekati-Nya? Begitu hinanya kita untuk mendapatkan tempat di samping-Nya. Harta Anda? Kecemerlangan pikiran Anda? Kecantikan, bahkan kekuasaan Anda? Semua omong kosong tidak ada artinya sama sekali. Lalu bagaimana kita bisa menolong diri kita bahkan orang yang kita kasihi atau dekat dengan kita? Allah menggelengkan kepala, ”TIDAK ADA”, kecuali yang di beri izin oleh-Nya. Hati kita berbisik,”Ternyata masih ada celah kita bisa memberi syafaat dan memberi pertolongan kepada yang lain. Sebarkanlah berita ini, kita masih ada harapan kepada Allah, bergembiralah yang hanya menuhankan Allah. Syafaat itu apa sih? Syafaat adalah pertolongan di hari kiamat agar kita bebas dari belenggu siksa api neraka.

Pengetahuan Allah meliputi segala sesuatu, di depan dan di belakang yang kita sendiri tidak tahu apa yang di belakang kita. Kita tidak sanggup memiliki apa-apa dari ilmu Allah. Kita tidak mengerti pengetahuan fenomena alam dengan kesempurnaanya. Kita tidak mengerti pengetahuan masa depan. Bagaimana pula manusia mengetahui ikhwal kehisupan setelah kematian, ruh dan raga,serta hal-hal lain yang tidak bisa di jabarkan dengan fikiran? Semuanya hanya Allah yang mengetahui. Manusia diharap hanya dapat menerimanya. Bukan begitu!? Allah bersedia menguak rahasia-rahasia itu bagi orang atau apa yang di kehendaki-Nya. Oh begitu! Alangkah indahnya bila pengetahuan itu di berikan kepada kita. Alangkah senangnya orang yang menerima anugerah itu menjadi yang dikehendaki Allah untuk menerima ilmu.Ilmu Allah yang tidak diketahui oleh orang biasa. Siapa kira-kira orang menerima atau memperoleh anugerah itu? Dialah yang menerima syafaat itu. Marilah saudara kita cepat-cepat dan berlomba untuk mencari syafaat itu. Mari kita berusaha menjadi orang yang pertama mendapatkannya. Lalu ilmu apa yang akan di berikan oleh Allah jika manusia menjadi pengecualian yang di bukakan ilmu Allah itu? Segalanya yang berada dalam singgasana Allah itu.

Singgasana Allah meliputi langit dan bumi.Kalau kita menjadi tamu Allah, maka kita akan melihat kursi-Nya itu, sekaligus isi langit dan bumi akan terlihat juga karena kursi Allah meliputi langit dan bumi. Sungguh mencengangkan apa yang terkandung dalam satu ayat yang cukup pendek itu. Membuat hati bergetar, mulut tercekat, mata nanar demi meresapi satu ayat yang dahsyat ini. Akankah kita masih berleha-leha menatap dengan pandangan kosong karena sedang menikmati kesenangan hidup bahkan yang haram, sedangkan di dekat situ pintu rahmat Allah terbuka sangat lebar? Alangkah sayangnya kehidupan selama ini kita tempuh yang hanya seperlimanya saja kita tidak mendekat kepada anugerah-Nya.

Yang tidak maupun tidak mengapa karena Allah tidak merasa berat memelihara langit dan bumi dan Allah tetap Maha Tinggi lagi Maha Besar. Anugerah itu hanya untuk menusia bukan untuk Allah. Allah hanya memberi, bila manusia tidak mau, Allah tetap Maha Kuasa.

Dari agungnya ayat itu, banyak orang berusaha memperoleh anugerah dari Allah yaitu dengan mengamalkan dan berdzikir dengan ayat kursi agar Allah berkenan memberikan anugerah kandungan ayat tadi sebanyak kadar yang orang itu sanggup menerimanya. Wallahu a’lam
Sumber:
Buku “Rahasia Penciptaan”.
http://langkahkebebasan.blogspot.com/2012/05/fenomena-ayat-kursi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana komentar Anda?