02 03 04

Jumat, 10 Desember 2010

Bintang Sirius


Bintang Sirius






Jika kita melihat kearah tenggara, akan terlihat bintang yang paling terang berwarna biru keputihan. Bintang itu sudah dikenal sejak peradaban kuno di Mesir, Cina, dan Yunani. Dalam bahasa Arab bintang itu dikenal sebagai As Syi’ra, sedangkan dalam astronomi modern dikenal sebagai Sirius. Yang unik dari bintang ini adalah cahayanya yang indah dan terang bahkan paling terang jika dibandingkan dengan bintang lainnya. Posisinya dibawah rasi bintang Orion yang dahulu di Jawa disebut waluku yang merupakan penanda musim tanam. Pada waktu-waktu tertentu kita dapat melihatnya walaupun matahari masih belum tenggelam.

Dengan mata telanjang kita akan melihat bintang itu sebagai satu bintang tunggal dengan cahaya biru keputihan tetapi dengan teropong yang canggih dapat dilihat bahwa bintang itu merupakan dua bintang yang berdekatan. Bintang yang terbesar berwarna biru, merupakan bintang yang dapat terlihat dengan mata telanjang, disebut Sirius A. Bintang yang kedua, Sirius B, merupakan bintang putih berukuran kecil yang hanya dapat dilihat dengan teropong yang canggih. Bintang putih ini merupakan bintang kerdil yaitu bintang berukuran kecil tetapi masanya sangat besar karena hanya terdiri dari netron. Masa bintang kerdil yang seukuran bumi mencapai 200.000 kali masa bumi, juga gravitasinya. Bintang Sirius A dan B berpasangan berputar pada sumbu dengan orbit yang berbentuk bulat telur seperti busur yang berpasangan. Menurut perhitungan yang dibuat oleh Universitas Harvard, Ottawa, dan Leicester, satu putaran bintang ini memakan waktu 49,9 tahun.

Bintang ini disebutkan dalam Al Quran dalam Syurat An Najm dengan nama Syi’ra dalam dua ayat yaitu Ayat ke 49 dan Ayat ke 9. Terjemahan Syurat An Najm ayat 49 adalah “ dan bahwasanya Dialah Tuhan (yang memiliki) bintang Syi’ra”. Sedangkan ayat 9 terjemahannya adalah” maka jadilah dia dekat dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi)”
Mungkin dua ayat QS An Najm yaitu 49 dan 9 ini menggambarkan keadaan bintang Sirius yang terdiri dari dua bintang dan mempunyai waktu orbit 49,9 tahun dengan lintasan seperti busur panah yang berpasangan (Wallahualam).

Ketika pengertian-pengertian tertentu yang disebutkan dalam Al Qur'an dikaji berdasarkan penemuan-penemuan ilmiah abad ke-21, kita akan mendapati diri kita tercerahkan dengan lebih banyak keajaiban Al Qur'an. Salah satunya adalah bintang Sirius (Syi'ra), yang disebut dalam surat An Najm ayat ke-49:
… dan bahwasanya Dialah Tuhan (yang memiliki) bintang Syi'ra (QS. An Najm, 53: 49)
Kenyataan bahwa kata Arab "syi'raa," yang merupakan padan kata bintang Sirius, muncul hanya di Surat An Najm (yang hanya berarti "bintang") ayat ke-49 secara khusus sangatlah menarik. Sebab, dengan mempertimbangkan ketidakteraturan dalam pergerakan bintang Sirius, yakni bintang paling terang di langit malam hari, sebagai titik awal, para ilmuwan menemukan bahwa ini adalah sebuah bintang ganda. Sirius sesungguhnya adalah sepasang dua bintang, yang dikenal sebagai Sirius A dan Sirius B. Yang lebih besar adalah Sirius A, yang juga lebih dekat ke Bumi dan bintang paling terang yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Tapi Sirus B tidak dapat dilihat tanpa teropong.
Bintang ganda Sirius beredar dengan lintasan berbentuk bulat telur mengelilingi satu sama lain. Masa edar Sirius A dan B mengelilingi titik pusat gravitasi mereka yang sama adalah 49,9 tahun. Angka ilmiah ini kini diterima secara bulat oleh jurusan astronomi di universitas Harvard, Ottawa dan Leicester.2 Keterangan ini dilaporkan dalam berbagai sumber sebagai berikut:
Sirius, bintang yang paling terang, sebenarnya adalah bintang kembar… Peredarannya berlangsung selama 49,9 tahun. 3
Sebagaimana diketahui, bintang Sirius-A dan Sirius-B beredar mengelilingi satu sama lain melintasi sebuah busur ganda setiap 49,9 tahun. 4
Hal yang perlu diperhatikan di sini adalah garis edar ganda berbentuk busur dari dua bintang tersebut yang mengitari satu sama lain.
Namun, kenyataan ilmiah ini, yang ketelitiannya hanya dapat diketahui di akhir abad ke-20, secara menakjubkan telah diisyaratkan dalam Al Qur'an 1.400 tahun lalu. Ketika ayat ke-49 dan ke-9 dari surat An Najm dibaca secara bersama, keajaiban ini menjadi nyata:
dan bahwasanya Dialah Tuhan (yang memiliki) bintang Syi'ra (QS. An Najm, 53: 49)
maka jadilah dia dekat dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). (QS. An Najm, 53: 9)
Penjelasan dalam Surat An Najm ayat ke-9 tersebut mungkin pula menggambarkan bagaimana kedua bintang ini saling mendekat dalam peredaran mereka. (Wallaahu a'lam). Fakta ilmiah ini, yang tak seorang pun dapat memahami di masa pewahyuan Al Qur'an, sekali lagi membuktikan bahwa Al Qur'an adalah firman Allah Yang Mahakuasa.

Daftar pustaka:
1.      Double Pulsar Found," January 9, 2004; www. atnf.csiro.au/news/press/double_pulsar/
2.      Leicester edu dept of Physics & astronomy; www.star.le.ac.uk/astrosoc/whatsup/stars.html; University of Ottowa; www.site.uottawa.ca:4321/astronomy/index.html#Sirius; Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics;  http://cfa-www.harvard.edu/~hrs/ay45/Fall2002/ChapterIVPart2.pdf
3.      "Exposes Astronomiques, La troisième loi de KEPLER;" http://www.astrosurf.com/eratosthene/HTML/exposetheoastro.htm
4.      http://www.dharma.com.tr/dkm/article.php?sid=87

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana komentar Anda?