02 03 04

Kamis, 27 Oktober 2011

Sepuluh Misteri Kejadian Aneh yang Menghebohkan Dunia

Sepuluh Misteri Kejadian Aneh

yang Menghebohkan Dunia Sepanjang Sejarah


1. Kutukan Mobil James Dean


Pada bulan September 1955, James Dean tewas dalam kecelakaan mobil yang mengerikan saat ia mengemudikan mobil Porche sportnya. Sesudah itu, mobilnya tampaknya menjadi mobil pembawa sial. Saat mobilnya diderek dari tempat terjadinya kecelakaan dan dibawa ke garasi, mesinnya copot dan jatuh mengenai mekaniknya, dan menghancurkan kedua kakinya. Akhirnya mesinnya dibeli oleh seorang doctor, yang memasangnya di mobil balapnya dan tewas setelah itu, saat dia balapan. Pembalap lain, di balapan yang sama, tewas di mobilnya, yang dipasangi poros kardan milik James Dean. Tempat dimana porche milik James Dean diperbaiki, yaitu sebuah garasi, rusak terbakar habis. Kemudian mobil itu dipamerkan di Scramento, namun tiba-tiba rusak berantakan dan melukai pinggul seorang remaja. Di Oregon, trailer dimana mobil itu diperbaiki terselip dan menghantam sebuah toko. Akhirnya, tahun 1959, secara misterius mobil itu rusak berantakan menjadi 11 bagian. 

2. Bayi jatuh, diselamatkan dua kali oleh orang yang sama.



Di Detroit tahun 1930-an, ibu muda (yang sangat sembrono) harus berterima kasih sebesar-besarnya pada pria bernama Joseph Figlock. Saat Figlock sedang jalan-jalan, bayi ibu muda tersebut jatuh dari jendela dari lantai atas dan mengenai Figlock. Keduanya tidak terluka dan selamat. Tapi setahun setelah itu, bayi yang sama jatuh dari jendela yang sama, dan kebetulan sekali pria yang sama berjalan di bawahnya, dan lagi keduanya selamat. 

3. Peluru yang sampai ke target setelah bertahun-tahun.



Henry Ziegland mengira dia pintar menghindar. Tahun 1883, dia putus dengan pacarnya, yang kemudian sangat stress dan bunuh diri. Kakak laki-laki pacarnya sangat marah, kemudian mendatangi Ziegland dan menembaknya. Setelah yakin dia sudah membunuh Ziegland, dia mengarahkan pistol ke dirinya sendiri dan bunuh diri. Kenyataanya, Ziegland hanya tergores sedikit di wajah dan pelurunya nyasar dan nyantol di pohon. Tentu saja Ziegland merasa sangat beruntung. Bertahun-tahun kemudian dia memutuskan untuk menebang pohon itu, dengan peluru yang masih nyantol. Karena merasa pohon itu susah ditebang dia memutuskan untuk meledakkannya dengan memakai dinamit, Sial sekali, ledakannya membuat peluru itu mengenai kepalanya, dan dia tewas seketika. 

4. Pria Kembar, yang hidupnya kembar.



Cerita mengenai kembar identik yang hidupnya hampir identik memang mengejutkan, tapi mungkin tidak ada yang lebih mencengangkan dari yang satu ini. Cerita dari saudara kembar yang berasal dari Ohio, yang dipisahkan sejak lahir, dan diadopsi oleh keluarga yang berbeda. Tidak mengenal satu sama lain, kedua keluarga menamai mereka dengan nama yang sama, James. Inilah awal dari kebetulan-kebetulan itu. Kedua James tumbuh tanpa mengenal satu sama lain, namun keduanya sama-sama pernah menjalani pelatihan pelaksana-hukum, tertarik pada mechanical drawing dan pertukangan, dan menikahi wanita dengan nama Linda. Keduanya memiliki anak laki-laki yang diberi nama James Alan. Keduanya juga menceraikan istrinya dan menikahi wanita lain, keduanya memiliki nama Betty. Dan keduanya memiliki anjing dengan nama Toy. 40 tahun setelah terpisah, kedua pria ini berkumpul kembali dan berbagi kehidupan mereka yang kembar. 

5. Persis seperti bukunya Edgar Allan Poe.



Pada abad ke 19, penulis cerita horor terkenal, Egdar Allan Poe, menulis sebuah buku berjudul ‘The narrative of Arthur Gordon Pym’. Ceritanya mengenai 4 survivors dari kecelakaan kapal yang terdampar berhari-hari di tengah laut sebelum memutuskan untuk membunuh dan memakan awak kabin bernama Richard Parker. Bertahun-tahun setelah itu, Tahun 1884, kapal layar Mignonette, tenggelam, dengan hanya 4 orang selamat, dan berhari-hari terdampar, akhirnya 3 senior dari kru memutuskan membunuh dan memakan awak kabinnya. Nama awak kabin itu adalah Richard Parker. 

6. Twin brothers, terbunuh di jalan yang sama, selisih 1 jam.



Tahun 2002, Saudara kembar berusia 70-an, tewas dengan selisih jam satu dengan lainnya pada kecelakaan yang berlainan di jalan yang sama di Finlandia selatan. Yang pertama tewas ketika ditabrak lari saat mengendarai sepedanya di Raahe, jarak 600 Km ke selatan dari ibukota, Helsinki. Hanya berjarak 1,5 km dari kejadian dimana saudaranya tewas. “Ini adalah kebetulan yang bersejarah, meskipun jalannya terkenal sibuk, tapi kecelakaan jarang terjadi di sini”, police officer Marja-Leena Huhtala mengatakan pada Reuters. Hal ini sampai membuat bulu kuduk berdiri waktu mengetahui bahwa ternyata keduanya adalah saudara. 

7. 3 Percobaan Bunuh Diri, Digagalkan Monk yang Sama.



Joseph Aigner pelukis cukup ternama pada abad ke 19 di Austria, tampaknya adalah orang yang tidak bahagia. Dia beberapa kali mencoba bunuh diri. Percobaan pertama pada usia 18 saat dia mencoba menggantung diri, tapi digagalkan oleh kemunculan misterius seorang Capuchin monk. Pada usia 22 dia mencoba menggantung diri lagi, tapi lagi-lagi diselamatkan oleh monk yang sama. 8 Tahun kemudian dia dibawa ke tiang gantungan karena aktifitas politiknya. Sekali lagi dia diselamatkan oleh monk yang sama. Di usia 68, Aiger akhirnya sukses melakukan bunuh diri dengan memakai pistol. Acara pemakamannya dipimpin oleh monk yang sama, pria yang namanya tidak pernah diketahui oleh Aiger. 

8. Kemenangan Poker, tak disangka-sangka anaknya sendiri.



Tahun 1858, Robert Fallon ditembak mati, aksi balas dendam dari mereka yang bermain poker dengannya. Fallon dituduh memenangkan $600 pot dengan bermain curang. Dengan kursi Faloon sekarang kosong dan tidak ada pemain lain yang berkeinginan menggantikannya, akhirnya mereka menemukan pemain baru untuk menggantikan Fallon. Saat polisi tiba untuk melakukan investigasi, pemain baru tersebut sudah melipatgandakan uang Fallon menjadi $2.200. Polisi meminta $600 milik Fallon untuk diberikan ke kerabat dekat Fallon, hanya saja ternyata pemain baru itu adalah anak laki-laki Fallon yang tidak pernah bertemu ayahnya sejak 7 tahun.

9. Novel yang tidak disangka-sangka menggambarkan tetangga yang menjadi mata-mata.


Saat Norman Mailer memulai novelnya Barbary Shore, sama sekali tidak ada rencana bahwa mata-mata Rusia yang menjadi karakter. Saat dia menggarapnya, dia memperkenalkan mata-mata Rusia ini sebagai karakter minor. Selama pekerjaan berlanjut, mata-mata ini menjadi karakter dominan di novel. Setelah novelnya selesai, petugas Imigrasi U.S menahan pria yang tinggal satu lantai di atas apartemen Mailer. Dia adalah kolonel Rudolf Abel, dipercaya sebagai mata-mata Rusia kelas satu saat itu. 

10. Mark Twain dan komet Halley.



Mark Twain lahir saat penampakan komet Halley tahun 1835, dan meninggal di penampakan komet Halley berikutnya 1910. Dia sendiri memprediksinya tahun 1909 saat dia berkata “Aku datang dengan komet Halley tahun 1835. Tahun depan komet ini datang lagi, dan aku berharap bisa pergi dengannya”.

Sumber:  http://semua-nyata.blogspot.com/2010/08/misteri-kejadian-aneh-yang-menghebohkan.html

Rabu, 26 Oktober 2011

Keajaiban Otak pada Anak-anak

Keajaiban Otak pada Anak-anak

Saat lahir otak bayi memiliki 100 miliar neuron, kira-kira sebanyak bintang di galaksi Bima Sakti. Otak BAYI sudah dilengkapi satu triliun glia. Sel glia (dari bahasa Yunani yang berarti perekat), membentuk semacam sarang yang melindungi dan memberi makan neuron.
Saat anak usia 3 tahun, sel otak telah membentuk sekitar 1000 triliun jaringan koneksi (sinapsis) yang berbentuk seperti tentakel gurita dalam ukuran nanomikroskopis .Jumlah ini 2 kali lipat, lebih banyak dari yang dimiliki orang dewasa. Setiap satu sel otak dapat berhubungan dengan 15.000 sel lain. Jaringan koneksi yang jarang digunakan akan mati, sedangkan yang sering digunakan akan semakin kuat dan permanen. Setiap rangsangan/stimulasi yang diterima anak melahirkan sambungan baru, dan memperkuat sambungan yang sudah ada, faktor biologis berupa triliunan sambungan antara neuron yang banyak dan melebihi kebutuhan selanjutnya,seiring berjalannya waktu menuju kedewasaan melalui suatu proses alamiah (teori Darwin) otak memusnahkan sambungan yang jarang digunakan, sehingga yang tertinggal adalah otak yang pola emosi dan pola pikirnya unik/tetap yang membentuk kepribadian dan karakteristik pada saat dewasa nanti pola berpikir, sifat, prinsip, cara pandang,dll. Contoh: Anak yang nakal/pembuat onar dan si Anak penurut didalam kelas, si anak nakal mungkin berpikir kok bisa ya? orang senurut itu..belajar. Kalem2 saja..begitu juga sebaliknya si anak penurut memandang dan menilai pola perilaku si anak nakal).
Trilyunan sel otak AKTIF adl kelebihan yg dimiliki anak balita. Maka dari itu, balita memiliki kecerdasan dan kemampuan belajar 7 kali lebih baik dibanding mns dewasa. jml sel otak aktif tsb semua terhubung dgn baik dan sehat bila dibanding sel otak aktif orang dewasa yg sel otaknya mati setiap 8 jam sekali. Otak manusia berhenti 'belajar' / memasukkan input memori pd usia 10 thn. Selanjutnya, cm 'bekerja' utk merangkai jalan menuju memori tersimpan dan mengembangkannya sesuai kebutuhan (penalaran).
Demikian, anak balita jg memiliki penalaran objektif dan subjektif yg sering disalahpahami oleh orang tua serta memiliki 'sensing ability' (kemampuan merasakan dan menilai hal sebagaimana adanya/konkret) jauh di atas manusia dewasa. itulah mengapa pada anak2 sering ditemui kasus-kasus yang seringkali merepotkan para orang tua contohnya berkhayal,imaginasi yang tinggi jauh melebihi rata-rata orang dewasa.

Sekedar info tambahan, bahwa saat ini rata-rata dunia kerja dan pendidikan kita baru memanfaatkan otak manusia rata-rata maksimal hingga 2% , sehingga terdapat 98% potensi yang belum dimanfaatkan. Bahkan Ilmuwan besar layaknya Albert Einstein pun ternyata baru memanfaatkan total 3% saja dari kemampuan otaknya, bayangkan bila seluruh potensi kemampuan otak ini dapat dibangkitkan dan dimanfaatkan.



Sesungguhnya sangatlah jenius saat kita dewasa namun kita masih memiliki imajinasi yang kuat dan cara berpikir seperti anak-anak (dlm segi positif) yang melihat setiap hal apa ada nya,tidak ada yang membatasi dalam pola pikir. melihat sesuatu yang menjadikan seseorang berkarasteristik tidak ada yang mustahil di dunia ini..karena masih banyak sekali kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi. Seperti kutipan Albert Enstein "logika dapat membawa anda dari A ke B, tetapi Imajinasi dapat membawa anda kemana-mana"

Sumber:  http://haxims.blogspot.com/2009/12/keajaiban-otak-pada-anak-anak.html#ixzz1brDvVBYw

Green River Formation Fossils

Green River Formation Fossils


Spectacular fish, plant, insect, bat, bird, turtle, horse and other types of fossils have been found

 

Story of the Green River Formation


Rocks of the Green River Formation contain a story of what the environment was like about 50 million years ago in what is now parts of Colorado, Utah and Wyoming (see map in right column). At that time, forces within the Earth were almost finished with the job of uplifting the Rocky Mountains and the landscape consisted of rugged mountains separated by broad intermountain basins.

Streams draining the steep mountains carried large amounts of sand, silt, mud and dissolved minerals into lakes that occupied the intermountain basis. Over time the sand, silt and mud began infilling the lakes. The dissolved minerals altered the chemistry of the lake waters. Abundant plants grew on broad swampy areas that developed around the margins of the lakes.

 

Oil Shales and Coals

The Green River climate was moist and warm - perfect for rapid plant growth. This allowed a dense community of plants to spread across the swampy areas along the lake margins. These plants dropped a steady supply of leaves, branches, seeds and woody materials into the swamp waters. The water cover of the swamp protected the plant debris from decay and it accumulated rapidly. The plant debris layers grew thicker and more extensive over time. Eventually the layers of plant debris were buried and transformed into coal seams.
Conditions in the lakes were also idea for thriving blooms of blue-green algae. They spread over many parts of the lakes as a thick skum of green filaments and strands. For several million years enormous amounts of algal debris sank to the bottom and was incorporated into the lake sediments. Through time the algae-rich sediments were transformed into the largest oil shale resource on Earth.

The Green River Lagerstätte

A lagerstätte is a sedimentary rock unit with an extraordinary fossil content. The Green River swamps and lakes provided an exceptional environment for fossil formation. The lakes and swamps were calm environments where remains were quickly buried by sediment. This resulted in one of Earth's most spectacular deposits of exceptionally preserved plants, animals, insects and fish.

Large teeth and rear-placed fins make Phareodus encaustus well suited for catching and eating other fish. View more Green River fish fossils. National Park Service - Fossil Butte National Monument photograph

 

 

Varved Sediments

In some parts of the lakes, sediments were deposited in very thin layers known as varves (see photo below right). A thin layer of dark-colored sediment was deposited during the growing season and a thin layer of light-colored sediment was deposited in winter. The varves ranged in thickness from a fraction of a millimeter to a few millimeters each. Some of the most detailed and highly preserved fossils are contained in varved sediments composed of very fine-grained lime mud. When these thinly layered rocks are split the smooth bedding surfaces often reveal a delicately-preserved fossil. Millions of Green River fossils have been collected by amateur and professional collectors. They are now in collections, exhibits and museums around the world. Photographs of a number of specimens are presented on this page. These photographs are from the archive of the National Park Service.

This 5.5 inch long bat is the most primitive bat known. Claws on each finger of its wings indicate it was probably an agile climber and crawled along and under tree branches searching for insects. View more Green River animal fossils. National Park Service - Fossil Butte National Monument photograph.

The Green River Formation is best known among paleontologists for its superbly preserved fossil fish. Some slabs of the Green River Formation contain hundreds of individual fish and likely represent an instantaneous die-off. Dozens of fish species have been identified. One species, Knightia, a small fish, usually less than six inches in length is especially common. Specimens of Knightia have made their way into thousands of fossil collections around the world.  An abundance of fossil plants have be found in sediments that accumulated along the edges of the lake. Palm leaves, ferns and sycamore leaves are very common fossils of these Green River swamp sediments. Fossil of turtles, bats, birds, mammals, snakes and crocodiles have also been found in the Green River Formation.

Two hundred and seventy six leaves, seeds and flowers are known from the Fossil Lake deposits. Fossil plants are key in determining the climate of past environments. View more Green River plant fossils. National Park Service - Fossil Butte National Monument photograph.


Many species of insects are found in the Green River Formation including dragonflies. The wetland margins of Fossil Lake provided ideal breeding and foraging opportunities. View more Green River insect fossils. National Park Service - Fossil Butte National Monument photograph.

Age of the Green River Fossils

Determining an accurate age for a rock unit can be very difficult. However, rocks of the Green River Formation have been dated to within a few million years through the analysis of volcanic mineral grains.
Volcanoes in what is now Yellowstone to the north and the San Juan volcanic field to the south produced occasional ash clouds that dropped thin layers of volcanic ash into the calm lake waters. These ash layers were preserved and contain tiny mineral grains that crystallized during the volcanic eruption. Researchers have collected samples of these ashfall layers and through analysis have determined the crystallization date of the tiny volcanic grains. They indicate that the lakes are about 50 million years old and span a time interval of several million years during the early to mid Eocene Epoch.

Map showing the geographic extent of the Green River Formation of Colorado, Utah and Wyoming. Map by Geology.com.



Varves in organic marlstone from a bed about 1800 feet above the base of the Green River Formation. The darker bands of rock contain the most organic matter. Garfield County, Colorado. 1927. Image by USGS.

Source:  Geology.com news and information about Geology. http://geology.com/articles/green-river-fossils/

Sabtu, 22 Oktober 2011

Prerequisites for Geoengineering Earth's Climate


Prerequisites for Geoengineering Earth's Climate

Geoengineering -- deliberate manipulation of the Earth's climate to slow or reverse global warming -- has gained a foothold in the climate change discussion. But before effective action can be taken, the Earth's natural biogeochemical cycles must be better understood.

Volcanoes Driving the Carbon Cycle

An 18 km-high volcanic plume from one of a series of explosive eruptions of Mount Pinatubo beginning on 12 June 1991, viewed from Clark Air Base (about 20 km east of the volcano). Three days later, the most powerful eruption produced a plume that rose nearly 40 km, penetrating well into the stratosphere. Photograph by David H. Harlow, USGS.

Two Northwestern University studies, both published online recently by Nature Geoscience, contribute new -- and related -- clues as to what drove large-scale changes to the carbon cycle nearly 100 million years ago. Both research teams conclude that a massive amount of volcanic activity introduced carbon dioxide and sulfur into the atmosphere, which in turn had a significant impact on the carbon cycle, oxygen levels in the oceans and marine plants and animals.

Oxygen Level Clues from Carbon-Rich Sediments

Formation of organic rich sediment layer offshore from degraded plankton in an anoxic environment. USGS image.

Both teams studied organic carbon-rich sediments from the Western Interior Seaway, an ancient seabed stretching from the Gulf of Mexico to the Arctic Ocean, to learn more about a devastating event 94.5 million years ago when oxygen levels in the oceans dropped so low that one-third of marine life died.
The authors of the first paper, titled "Volcanic triggering of a biogeochemical cascade during Oceanic Anoxic Event 2," reveal that before oxygen levels dropped so precipitously there was a massive increase in oceanic sulfate levels. Their conclusion is based on analyses of the stable isotopes of sulfur in sedimentary minerals from the central basin of the Western Interior Seaway, located in Colorado.
A Cascade of Biogeochemical Events
The researchers theorize that a massive amount of volcanic activity caused this sulfate spike, which triggered a cascade of biogeochemical events. More sulfate led to an abundance of the nutrient phosphorous, which allowed phytoplankton populations in the oceans to multiply. The phytoplankton thrived and then died. Their decomposing bodies depleted oxygen levels in the oceans, leading to the widespread death of marine animals.
The sedimentary burial of marine organic carbon during this event was so large, some prior studies hypothesized that it caused a decrease in atmospheric carbon dioxide levels. In the second Nature Geoscience paper, titled "Carbon sequestration activated by a volcanic carbon dioxide pulse during ocean anoxic event 2," the researchers tested the carbon dioxide drawdown prediction. By studying fossil plant cuticle material, they determined the amount of carbon dioxide in the atmosphere at the time the plants were growing. (The cuticle samples were collected from sites representing the western shore of the Western Interior Seaway, in present-day southwestern Utah.)
Ocean Anoxia and Atmospheric Carbon Dioxide
The Modern Carbon Cycle: In any given year, tens of billions of tons of carbon move between the atmosphere, hydrosphere, and geosphere. Human activities add about 5.5 billion tons per year of carbon dioxide to the atmosphere. The illustration above shows total amounts of stored carbon in black, and annual carbon fluxes in purple. The human inputs have accellerated the carbon cycle to many times the pre-human rate. (NASA image.)

This work found that before the onset of ocean anoxia, the level of carbon dioxide in the atmosphere increased by approximately 20 percent. This significant increase is consistent with the volcanic activity invoked by the first Northwestern study (described above). The paleo-carbon dioxide reconstruction also detected two episodes of marked decrease in carbon dioxide levels -- up to 200 parts per million -- at the time of the early phase of marine carbon burial. This observation provides strong support for the carbon dioxide drawdown hypothesis.

"Our research highlights the previously unappreciated role that the sulfur cycle plays in regulating nutrient cycling, the carbon cycle and climate," said Matthew Hurtgen, assistant professor of Earth and planetary sciences in the Weinberg College of Arts and Sciences at Northwestern and lead researcher of the first study.

Accelerating the Modern Carbon Cycle
"These two complementary studies provide a much clearer picture of how the Earth's carbon cycle was dramatically affected by catastrophic natural events long ago," said Bradley Sageman, professor and chair of Earth and planetary sciences at Northwestern and a co-author of both papers. "Although these events played out over hundreds or thousands of years, the magnitude of the changes, in carbon dioxide levels for example, are similar to those of the last 150 years resulting from human influence on the carbon cycle. The evidence demonstrates that the modern carbon cycle has been accelerated by orders of magnitude."

The Author Team
The sulfur work reported in the paper "Volcanic triggering of a biogeochemical cascade during Oceanic Anoxic Event 2" was conducted by Derek D. Adams, a doctoral candidate in Hurtgen's research group. Adams is first author of the paper; Hurtgen and Sageman are the paper's other authors.
Richard S. Barclay, a doctoral candidate in Sageman's research group, is the first author of the "Carbon sequestration activated by a volcanic carbon dioxide pulse during ocean anoxic event 2" paper. Sageman also is an author, and the third author is Jennifer McElwain, a professor from University College Dublin who co-advises Barclay's research and is one of the originators of the cuticle analysis method.

Source: http://geology.com/press-release/carbon-cycle-before-humans/

Senin, 03 Oktober 2011

Gambar dengan makna yang sebenarnya

  Gambar dengan makna yang sebenarnya


Facebook (muka buku)

Firefox (rubah api)


Camel Toe (kaki onta)



Hotdog


Full House


Horse-Powered Car (mobil bertenaga kuda)


Firegun (senjata api)


Breast Holder (pemegang payudara)


Asshole (lubang keledai)


Wedding Crasher (penabrak pernikahan)
http://hermawayne.blogspot.com


Fruit Juice (jus buah)
http://hermawayne.blogspot.com

Drive thru (mengemudi ke dalam)
http://hermawayne.blogspot.com

CD Burner (pembakar CD)
http://hermawayne.blogspot.com

Table Periodic (meja periodik)
http://hermawayne.blogspot.com

Sea Horse (kuda laut)
http://hermawayne.blogspot.com

Root Beer (bir akar)
http://hermawayne.blogspot.com

Ironman (manusia gosokan)
http://hermawayne.blogspot.com

Firetruck (truk terbakar)
http://hermawayne.blogspot.com

Fire Dragon (naga api)
http://hermawayne.blogspot.com

Computer Mouse (tikus komputer)
http://hermawayne.blogspot.com

Apple Pie (pie apel)
http://hermawayne.blogspot.com

Dickhead (kepala ******)


Sumber: 
http://hermawayne.blogspot.com/2011/01/gambar-dengan-makna-sebenarnya.html